Minggu, 19 April 2009

Hati-hati..Dendeng dan Abon Daging Sapi dicampur Daging Babi





Kembali masyarakat terhenyak dihebohkan dengan berita tentang pemalsuan makanan yang sangat sensitive bagi umat muslim…yaitu tentang pencampuran daging babi pada produk olahan daging sapi..dendeng dan abon. Oo..ala…kok teganya..demi duit..memalsu..produk makanan yang berhubungan dengan keyakinan agama…
Lalu bagaimana sikap kita..nih ? gak makan dendeng or abon..? padahal itu makanan kesukaan keluarga, ini ada tips untuk memilih dan mewaspadai…dendeng atau abon campuran yang tidak halal…

Merek Dendeng/Abon tidak halal…

Dalam liputan TV beberapa waktu yang lalu dan berita di Koran menyeruak berita tentang telah ditemukan di kota-kota Jakarta, Surabya, Semarang, Bandung dan Malang dendeng/abon sapi yg di campur dengan daging babi. Berdasarkan investigasi telah dibuktikan dan diberitakan dendeng dan abon merek apa saja, yang diproduksi oleh siapa dan dimana yang positif mengandung daging babi.
Merek abon/dendeng yang mengandung daging babi itu ditemukan setelah BPOM menguji 30 merek dendeng dan abon sapi yang terdiri dari 15 dendeng dan 20 abon. “Hasilnya, ditemukan 5 merek dendeng positif DNA babi. Itu positif mengandung daging babi dan daging celeng,” kata Kepala BPOM Khusniah Rubiana Thamrin Akib dalam jumpa pers di kantor BPOM, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis (16/4/2009).
Kelima dendeng merek ini ditemukan di sejumlah pasar tradisional di Surabaya, Bandung, Jakarta, Semarang, Jambi, dan Bogor.
Berikut kelima merek tersebut:
- Dendeng/abon Cap Kepala Sapi
- Dendeng/abon Cap Limas
- Dendeng/abon Cap ACC
- Dendeng Sapi Istimewa Beef Jerky Lezaaat
- Dendeng Sapi Istimewa Cap 999

Dendeng/Abon Sapi Gurih Cap Kepala Sapi, produsennya tidak diketahui, Abon/Dendeng Sapi Cap Limas produsennya Langgeng Salatiga dan fiktif. Selanjutnya, Abon/Dendeng Sapi Asli Cap ACC, produsennya tidak diketahui. Dendeng Sapi Istimewa Beef Jerky Lezaat, produsennya MDC Food Surabaya, Indonesia. Dendeng Sapi Istimewa No 1 Cap 999, produsennya S Hendropurnomo Malang.
Pada dendeng dan abon daging babi dikemas dan ditulis sebagai daging sapi. Bahkan ada cap halalnya. Konsumen agak sulit membedakannya. Daging celeng atau babi hutan adalah hasil perburuan yang dijual kepasar atau penampung daging. Sedangkan daging babi berasal dari peternakan babi. Oleh karena itu harga daging celeng lebih murah sekitar Rp 18 ribu per kg . Harga daging celeng atau babi yang lebih murah itulah mungkin menyebabkan pengusaha yang tak bertanggung jawab mencampur nya ke daging sapi untuk dibuat dendeng atau abon.


Membedakan daging dan dendeng Sapi, Babi atau Celeng






Ciri-ciri daging babi dan bedanya dengan daging sapi. Baunya amis, berair, dan kelihatan lebih pucat. Sedangkan daging sapi warnanya merah terang, lemak kekuningan. Tetapi agak sulit membedakan daging celeng dengan daging sapi. Daging celeng warnanya lebih merah dari daging babi biasa dan secara fisik sangat mirip dengan daging sapi. Daging babi seratnya tidak terlihat, tetapi kalau daging celeng seratnya tidak beda dengan daging sapi, Namun bedanya, kalau sudah dimasak daging celeng lebih cepat masak daripada daging sapi meskipun secara fisik, jika ditekan dengan tangan, daging celeng hampir sama kerasnya dengan daging sapi.
Mungkin lebih mudah membedakannya dengan melihat harganya, harga daging sapi saat ini berkisar Rp50.000-Rp60.000 per kilogram. Bila ditemukan daging dengan harga lebih murah, dibawah harga Rp 40.000 per kilogram, kita harus meneliti dan meningkatkan kewaspadaan. Jangan sembarangan beli, harganya memang murah tapi kualitas daging dan kehalalan bisa jadi tidak terjamin,
Untuk mengetahui ciri-ciri dendeng oplosan daging babi ini memang tidak mudah. Daging oplosan baunya lebih menyengat aroma rempah-rempah dibanding aroma daging segar serta warnanya lebih merah dan harganya lebih murah…karena itu harus lebih waspada bila produk daging sapi dendeng atau abon harganya lebih murah…
Yang sulit membedakan abon oplosan..karena produk abon berupa hancuran daging..sulit untuk membedakannya secara sensoris…

Pelanggaran UU Perlindungan Konsumen

Tindakan produsen tersebut jelas telah melanggar Undang-undang (UU) Perlindungan Konsumen Tahun 1999. Bahkan pelaku telah melanggar 3 UU sekaligus, yaitu UU perlindungan konsumen pasal 61, pasal 62, dan pasal 63, yaitu tentang standardisasi produk yang dilegalkan.Selain itu, kasus tersebut pun jelas merupakan tindak pidana, sebagaimana yang diatur dalam KUHP pasal 378 tentang penipuan.Ini jelas penipuan, karena ada label halal pada kemasannya, sementara isinya mengandung daging babi.

Banyaknya kasus penipuan seperti ini menunjukkan masih lemahnya UU perlindungan konsumen. Untuk mengantisipasinya perlu dibentuk Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN)di setiap wilayah. Saat ini BPKN hanya ada di Jakarta. BPKN sebenarnya adalah wadah yang menghimpun berbagai instansi yang berhubungan dengan masalah perlindungan konsumen.

Seorang ulama ada berkata “ bila produk telah ditulis halal oleh produksennya…dan ternyata tidak halal..maka bila kita mengkonsumsinya dan yakin produk tersebut halal.. dosanya akan ditanggung oleh si produksen…” “Ah..betulkah…?!” . Untuk amannya lebih baik tidak mengkonsumsi saja ya…kecuali bikinan sendiri….repot deh…..!!.

Suplemen, Apakah Masih Perlu ?





Iklan di TV setiap hari dengan gencar mengiklankan suplemen untuk kita konsumsi agar menjamin tubuh tetap sehat. Bermacam jenis suplemen ditawarkan dari yang menambah stamina, “obat Kuat”, anti penuaan dini, anti keropos tulang, dan lain sebagainya. Pertanyaannya : “apakah kita wajib atau perlu mengkonsumsi suplemen, agar tubuh tetap sehat dan bugar ?”. “Apakah makanan bergizi yang kita konsumsi sahari-hari tidak cukup untuk menjaga kesehatan tubuh kita ?”. Apakah sebenarnya suplemen itu ? Bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan ?
Suplemen adalah segala bentuk makanan berkhasiat atau tidak, biasanya terdapat dalam bentuk kapsul, tablet, serbuk atau sirup yang diambil sebagai makanan tambahan untuk memenuhi kekurangan nutrisi dalam makanan harian. Sebenarnya, orang dewasa yang sehat dianggap telah mendapat zat gizi atau nutrisi yang mencukupi untuk dirinya. Pada wanita atau laki-laki misalnya, sepanjang ia menerapkan diet seimbang kalori cukup, makan bervariasi, makan sayur dan buah dalam jumlah cukup serta bervariasi, maka sebenarnya ia tidak memerlukan suplemen. Namun, tak sedikit wanita yang pola makannya kurang baik, jarang makan buah dan sayur, suka melakukan diet, atau berolahraga terlalu keras. Hal inilah yang membuat wanita sering mengalami kekurangan vitamin dan mineral. Untuk menutupi kekurangan nutrisi inilah diperlukan suplemen. Khusus untuk wanita, asupan suplemen diperlukan pula untuk menutupi kekurangan nutrisi yang disebabkan oleh periode menstruasi, hamil, menyusui, masa-masa premenopause, dan menopause. Kebutuhan wanita akan zat gizi makro (makronutrien) seperti karbohidrat, protein, dan lemak, sebenarnya hampir sama dengan laki-laki, hanya saja jumlah kebutuhan kalori lebih sedikit. Namun, kebutuhan wanita akan beberapa jenis vitamin dan mineral, memang berbeda dengan pria. Dalam hal ini, jika seorang wanita ingin mengonsumsi suplemen, disarankan untuk memilih suplemen yang mengandung vitamin dan mineral berikut ini:

* Vitamin A
Vitamin ini berfungsi untuk menjaga lapisan epitel pada jaringan kulit, mata, dan vagina. Vitamin A juga berguna untuk menjaga daya tahan tubuh.

* Betakaroten
Provitamin A ini berperan sebagai antioksidan dan mencegah kerusakan pada sel-sel tubuh.

* Vitamin C
Vitamin ini berfungsi dalam pembentukan kolagen, penyembuhan luka, mencegah radang gusi, serta menjaga daya tahan tubuh.

* Vitamin D
Vitamin ini berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium pada tulang.

* Zat besi
Zat yang terdapat dalam semua sel tubuh ini berperan penting dalam memproduksi sel darah merah dan menjaga daya tahan tubuh.

* Kalsium
Komponen terbesar dari tulang dan gigi ini berfungsi untuk meningkatkan massa tulang.

* Asam folat
Bagian dari vitamin B ini berguna bagi para ibu yang sedang hamil. " Kekurangan zat ini, bisa-bisa nanti ibunya melahirkan bayi cacat yang menderita kelainan pada susunan saraf pusat," Kekurangan asam folat juga dapat meningkatkan risiko terserang penyakit jantung.

* Phytoestrogen
Zat yang mirip estrogen ini berguna untuk mengurangi gejala menopause pada wanita.

Sekarang ini, bentuk suplemen sudah campur-baur dari mulai bentuk makanan hingga minuman. Tapi sebetulnya, bentuk dasar suplemen adalah tablet atau sirup. "Di sini konsumen perlu hati-hati. Karena ada hal-hal yang tidak lazim dalam makanan kita, seperti hormon." Selain itu, konsumsi suplemen ini juga berbeda pada setiap periode. Misalnya, zat besi. Konsumsi zat besi pada gadis remaja tentu berbeda dengan konsumsi zat besi pada wanita yang telah menopause. "Karena kebutuhannya beda, konsumsilah sesuai kebutuhan."

Tak bikin gemuk
Banyak orang berpendapat, konsumsi suplemen akan membuat gemuk. "Padahal tidak begitu," Justru, konsumsi suplemen ini diperlukan untuk menutupi kekurangan asupan nutrisi pada tubuh. Memang, ada beberapa orang yang mungkin akan mengalami kembung atau sembelit ketika mulai minum suplemen. Bagi mereka yang mengalami gejala seperti itu, untuk mulai dengan dosis rendah, lalu perlahan-lahan ditingkatkan sampai sesuai dengan asupan yang diperbolehkan. "Yang jelas, jangan sampai megadosis, karena hal itu bisa menghalangi penyerapan vitamin pada tubuh."

Karena itu, untuk mengonsumsi suplemen sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Misalnya untuk zat besi, jumlah zat besi yang bisa diserap tubuh setiap hari hanya 1 mg atau setara dengan 10 - 20 mg zat besi yang terkandung dalam makanan. Kemudian untuk vitamin C, dosisnya adalah 60 mg per hari. "Di atas itu, justru malah bikin sakit." Selain itu, yang harus diingat adalah, suplemen tidak bisa menggantikan vitamin dan mineral yang ditemukan dalam makanan. Jadi, selain mengonsumsi suplemen sebagai makanan tambahan, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang!