Pengganti Formalin Yang Aman
Odilia Winneke - detikFood
Meskipun pembicaraan marak seputar pemakaian formalin untuk bahan tambahan dalam industri makanan sudah reda, bukan berarti Anda tidak perlu waspada. Jika Anda memiliki industri makanan rumahan seperti bakso, mi basah, tahu atau ikan asin, Anda bisa belajar dari buku ini. Buku setebal 63 halaman berjudul 'Alternatif Pengganti Formalin pada Produk Pangan' yang ditulis oleh Ir. Tri Dewanti Widyaningsih dan Erni Sofia Murtini STP, MP ini mengungkap segala hal seputar pemakaian formalin dalam bahan makanan plus pemakaian bahan pengganti formalin yang aman.
Buku ini diawali dengan bab Formalin bukan bahan Tambahan Makanan yang mengupas mengenai Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang diatur oleh UU RI Nomor 7 tahun 1996. Alasan utama orang beralih ke formalin yang bukan BTM adalah karena formalin harganya murah dan mudah didapat. Bukan hanya itu karena bentuknya cair, maka proses pengolahan menjadi lebih singkat. Formalin inilah yang membuat tekstur bakso, tahu dan mi menjadi kenyal, lentur dan tidak mudah basi.
Bahaya yang mengancam bagi kesehatan kita diungkap secara lengkap dalam bab 'Bahaya Formalin'. Aroma formalin yang menyengat sebenarnya sudah memberi indikasi bahwa zat tersebut berbahaya bagi kesehatan. Jika terhirup bisa membuat pusing kepala, rasa terbakar, hingga infeksi saluran pernafasan. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak bisa menyebabkan kerusakan lambung, hati, ginjal hingga jantung. Untuk mendeteksi apakah suatu makanan mengandung formalin, kedua penulis membeberkan cara mengukur atau mengetes makanan berformalin yang dilengkapi juga dengan cirri-ciri makanan yang mengandung formalin. Dari ikan segar, bakso, tahu, ikan asin hingga mi segar.
Pada bab selanjutnya 'Bahan Pengganti Formalin pada Makanan' diuraikan pemakaian BTM yang sesuai aturan dan tidak melanggar UU pemerintah serta relatif murah. Mulai dari pemakaian Sodium Tri Poly Posphate (STPP) untuk mi dan bakso yang bisa memberi ekstur kenyal. Aturan pemakaian dan jenis-jenis yang dijual di pasaran dituturkan secara lengkap. Demikian juga dengan pemakaian Gliserin atau Gliserol dan Carboxy Methyl Cellulose (CMC) untuk Mi basah. Juga pemakaian garam dapur untuk ikan asin dan tahu, cuka untuk merendam tahu dan pemakaian anaeka bumbu dapur untuk pengolahan ikan. Pemakaian zat yang aman itu bukan hanya murah, sehat tetapi juga berfungsi sebagai pengenyal, pengawet dan penambah cita rasa.
Menutup uraian mengenai BTM yang aman, dijelaskan secara rinci mengenai tahapan pembuatan bakso, mi Basah, ikan asin, tahu tanpa formalin. Detil tiap tahapan proses produksi berikut takaran bahan pengganti formalin dijelaskan secara detil. Nah, tunggu apa lagi? Segera saja miliki buku terbitan Trubus Agrisarana ini.
Alternatif Pengganti Formalin pada Produk Pangan
Ir. Tri Dewanti Widyaningsih dan Erni Sofia Murtini STP, MP
Tahun 2006
Bisa dibeli di semua toko buku di Indonesia
Harga : Rp. 19.000,00 ( ely / Odi )