Tiga hari yang lalu saya beli Nata de Coco 2 bungkus di Pasar Besar Malang. Saya selalu beli Nata de Coco selalu yang tawar (tidak manis) dalam bungkusan plastik. Saya beranggapan kalo beli Nata yang manis pasti gulanya gula sintetis ( Sakarin or suklamat) kan gak aman... Sampai di rumah Nata saya buka airnya saya buang lalu saya cuci. Saya agak curiga kok baunya tidak asam seperti biasanya bau asam cuka ? baunya beda agak menyengat.. tapi saya cuci saja dan saya tambahkan daun pandan kemudian saya rebus..biasanya saya tambahkan gula pasir. Tapi kali ini tidak saya tambahkan gula pasir hanya saya rebus saja dan airnya saya buang karena akan saya campurkan dengan sirsak dan potongan buah nangka ( es Menado..katanya). Es Menado sudah siap nih... saya cicipi ..eh rasanya kok aneh gini...pahit ! Kenapa ya...? wah...saya curiga dengan Nata de coconya nih... saya ambil dan saya rasakan...emang benar..pahit !. Jengkel rasanya...es Menadoku..terpaksa saya buang...oh padahal siang-siang terik gini..kan enak tuh minum es sirsak..eh..es Menado!
Kenapa Nata de Coco bisa terasa pahit ..? Nata de Coco adalah hasil fermentasi air kelapa dengan bakteri
Acectobacter xylinum yang menghasilkan serat (Nata) dan asam cuka. Dalam proses fermentasi tersebut untuk merangsang pertumbuhanbakteri sering ditambahkan senyawa Nitrogen.. Nah ini.. yang karena kurang pengetahuan biasanya pembuat Nata menambahkan
pupuk urea yang mengandung senyawa nitrogen pada fermentasi nata..karena harga pupuk urea jauh lebih murah dari pada senyawa nitrogen lainnya yang lebih aman..apalagi ukuran penambahannya sembarangan..akibatnya rasanya menjadi pahit dan tidak aman untuk kesehatan..emang Nata yang dihasilkan warnanya menjadi lebih putih jernih menarik...
Oh.. dimana mendapatkan bahan makanan yang aman di negara tercinta ini yaa...?
1 komentar:
setahu saya setelah pemanenan,nata de coco harus direndam dan direbus, hal ini untuk menghilangkan kandungan ZA/urea karena sifatnya yg mudah larut dan menguap, sekaligus untuk netralisasi asam, mengingat urea/za sebagai sumber nitrogen untuk "makanan" bakteri pembentuk nata, jadi kandungan za/urea seharusnya habis setelah nata matang, dan jika masih sedikit tersisa bisa dihilangkan dengan proses diatas,penggunaan za/urea untuk nata sebenarnya aman kalau proses pengolahan benar dan sesuai takaran
Posting Komentar