Kesemek
si Buah genit yang Tersia-siakan...
Kesemek (Diospyros kaki) Bentuknya
mirip apel, tetapi bukan persis bulat lonjong melainkan bulat mengarah ke segi
empat. Bagian pangkal buah rata, dengan empat kelopak yang berukuran cukup
besar. Bagian ujung buah meruncing. Warna kulit buah hijau kekuningan. Beberapa
di antaranya kuning agak jingga. Ciri khas buah ini adalah terdapat bedak
berwarna putih yang melumuri permukaan kulitnya. Bedak ini sebenarnya kapur
tohor (kapur bangunan) yang digunakan untuk merendam buah setelah dipetik. Para
penebas buah kesemek biasanya akan memetik seluruh buah meskipun belum masak.
Selanjutnya, buah yang masih kuning kehijauan itu direndam dalam air kapur
selama sehari semalam, baru kemudian diperam. Perendaman dalam air kapur
dimaksudkan untuk menghilangkan rasa sepet (kelat) pada daging buah sekaligua
juga membuat warna buah menjadi kuning jingga..
Dalam
sebuah pameran hortikultura di Jakarta, Duta Besar Inggris pernah mengatakan
bahwa kesemek merupakan buah yang sangat mahal di negerinya. Sebab beda dengan
apel, pir dan anggur, kesemek hanya dibudidayakan secara terbatas di Jepang,
Korea dan RRC. Di Jepang, Korea dan RRC sendiri, harga kesemek sudah cukup
tinggi, yakni sekitar 1,5 US $, sementara apel dan pir selalu di bawah 1 US $
per kg. Di luar Jepang dan RRC harga kesemek bisa mencapai 4 sd. 5 US $ per kg.
Ukuran kesemek Jepang 3 sampai 2 buah per kg. (0,3 sd. 0,5 kg. per buah).
Besarnya ukuran kesemek Jepang ini disebabkan oleh faktor genetik dan budidaya
yang intensif. Selain dengan pemupukan dan pengairan, juga dilakukan
penjarangan buah. Dalam satu ranting hanya dibiarkan paling banyak tiga buah.
Sementara di Jawa, kesemek hanya tumbuh liar di ladang-ladang sayuran, tanpa
pemupukan dan parawatan lainnya. Buah yang tumbuh mencapai 10 butir dalam satu
ranting juga dibiarkan. Warna kulit buah kesemek Jepang oranye cerah dan
mengkilap.
Beda
dengan di Indonesia, kesemek Jepang dipetik dalam kondisi masak pohon, sehingga
tidak diperlukan pemeraman. Pemetikan dilakukan dalam kondisi masak pohon, maka
tanaman kesemek harus selalu dijaga
hanya sekitar 3 m. tingginya. Caranya dengan pemangkasan
dan penarikan cabang ke tanah. Perlakuan demikian dilakukan oleh petani apel
kita. Karena sampai sekarang belum ada kebun kesemek yang dikelola secara
monokultur seperti halnya apel, maka pemangkasan dan penarikan cabang seperti
halnya pada apel juga tidak dilakukan oleh petani. Kesemek yang dijual di
pasar-pasar tradisional, berasal dari tanaman yang tumbuh liar tanpa parawatan
sama sekali. Di beberapa kawasan, tanaman kesemek juga nyaris punah
karena terdesak oleh komoditas lain. Sentra kesemek yang masih cukup banyak
populasi tanamannya antara lain Garut dan Boyolali. Sementara di Batu dan
Malang sudah nyaris punah. Sampai dengan saat ini, belum ada upaya untuk
membudidayakan kesemek secara lebih serius. Padahal dengan pemupukan dan
penjarangan buah, pendapatan petani akan bisa ditingkatkan diekspor misalnya.
Manfaat Kesemek bagi kesehatan
Pakar
kesehatan senantiasa menyarankan mengonsumsi apel setiap hari untuk mencegah
penyakit jantung dan membantu membentuk tubuh langsing. Untuk urusan kesehatan
ini, kesemek bisa menggantikan posisi apel. Buah yang juga dikenal dengan nama oriental persimmon (Inggris) dan shi
(Cina) ini memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah hebat dengan apel.
Bahkan dalam hal kandungan zat tertentu, kesemek lebih unggul. Misalnya zat
serat yang terdapat dalam sebutir kesemek berjumlah dua kali lebih banyak
dibandingkan yang terkandung dalam sebutir apel. Tentunya sangat baik
dikonsumsi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Begitu juga dengan
kandungan vitamin dan mineral kesemek, lagi-lagi kesemek lebih tinggi dari buah
apel.
Berdasarkan
riset, diketahui ternyata banyak senyawa bioaktif di dalam buah kesemek. Di
antaranya terdapat senyawa-senyawa antioksidan yang selain berkhasiat mencegah
kanker juga menghambat proses penuaan dini. Mengonsumsinya dapat menghilangkan
dahaga, menyehatkan paru-paru dan menguatkan limpa. Satu poin penting, sebutir kesemek setiap
hari dapat membantu mencegah pengerasan pembuluh darah. Kesemek juga berkhasiat
menjaga tekanan darah agar tidak melewati ambang normal. Tepeliharanya
kelenturan pembuluh darah dan stabilnya tekanan darah adalah kunci utama
terpeliharanya kesehatan jantung.
Nah, Tuhan
telah menciptakan kesemek dengan segala nilai lebihnya. Sepatutnya kita
memanfaatkan kelebihan itu untuk kebaikan diri kita dan keluarga, bukan
sebaliknya menganggap remeh sesuatu yang berharga.