Sabtu, 17 Januari 2009

Berburu tanaman Janggelan...




Liburan akhir tahun yang baru berlalu.. saya dan keluarga (suami dan anak-anak) hunting..cari sampel tanaman janggelan..itu lho bahan baku untuk cincau hitam. Sampel ini sangat diperlukan untuk bahan disertasiku..(siap2..mau penelitian..nih). Jadilah ..field trip di tiga kota..Magetan, Ponorogo dan Pacitan..karena daerah ini memang sumbernya tanaman janggelan.
Dari Malang ke Magetan ke Desa Tanjungsari Kecamatan Panekan di desa ini bertemu dengan Kepala Desanya.. kebetulan desa ini kan daerah binaan saya waktu proyek RistekInsentif tentang cincau hitam juga...setelah dapat sampel disini perjalanan dilanjutkan ke Ponorogo sampailah di Kecamatan Slaung..dapat sampel janggelan kering dari pengepulnya. Hari sudah sore perjalanan dilanjutkan ke Pacitan..maksudnya mau menginap di Pantai Teleng Ria..eh hotelnya..sudah penuh dan kurang sip..jadilah cari hotel di Pacitan.
Paginya bersantai di pantai Teleng Ria pantainya indah...ombaknya lumayan besar..padahal pantainya merupakan teluk yang landai..setelah puas bermain air...dan makan ikan bakar dengan nasi tiwul perjalanan dilanjutkan ke Nawangan..Ternyata jalan menuju Nawangan..wow..naik-naik ke puncak gunung..mendaki dan berkelok-kelok...tapi sejauh mata memandang...pemandangan yang indah alami.. terhampar di depan kita.. pegunungan..dengan hutan yang masih hijau..jalannya lumayan bagus..mungkin karena baru saja dilewati rombongan Presiden untuk meresmikan Musium Jendral Sudirman ya..
Pacitan Nawangan kira-kira 25 km an mendekati Nawangan sepanjang jalan terlihat banyak penduduk yang menjemur tanaman janggelan di depan rumah maupun dipinggir jalan..Tanaman janggelan tumbuh subur dilereng-lereng bukit sepanjang jalan yang kami lewati..itu adalah tanaman janggelan yang sengaja di tanam oleh penduduk tetapi sebagian tanaman ini tumbuh secara liar dihutan-hutan dan penduduk tinggal mengambilnya. Saya dapat langsung mengambil sampel tanaman janggelan ini langsung dari lereng bukit yang kami lewati dan berbincang-bincang dengan petaninya. Mereka hanya memanen tanaman janggelan ini dan mengeringkannya nanti ada orang yang mengambilnya untuk dijual ke pengepul dan pengepul akan menjualnya ke pedagang yang lebih besar untuk selanjutnya akan didistribusi ke kota-kota lain bahkan untuk di ekspor ke Singapura, Malaysia atau Taiwan.
Sampai Nawangan rugi rasanya kalau tidak mampir melihat Musium Jendral Sudirman yang letaknya ternyata jauh masuk...di puncak bukit..konon disini Jendral Sudirman sempat mampir untuk bergerilya dalam menghadapi tentara Belanda pada waktu itu. Musiumnya berdiri diatas bukit dengan Patung Jendral Sudirman tinggi menjulang...dan gambar-gambar di dinding yang menceritakan perjuangan pasukan jendral Sudirman walau belum 100% jadi tapi sudah terlihat kemegahannya..
Hunting..janggelan sudah berhasil..perjalanan dilanjutkan untuk pulang..tetapi karena hari sudah sore dan badan sudah capek..terutama sopirnya..suamiku..kita berencana cari penginapan di Waduk Ngebel Ponorogo saja..sampai waduk...ternyata tidak ada satu penginapanpun yang kosong..full semua..maklum selain libur besok adalah 1 Muharam/Syuro ada acara larung katanya.. Sejenak menikmati pemandangan waduk Ngebel..indah juga, menurut saya lebih bersih dari pada Sarangan yang lingkungannya sudah mulai kotor. Terpaksa.deh turun cari penginapan di Ponorogo...Malam ini di Ponorogo adalah penutupan Festival Reog..sekalian malam Syuro..jadi kota Ponorogo rame banget..hotel full..3 hotel kami datangi penuh semua.. bingung..mau terus pulang badan sudah cape.. anakku ingin liat festival reog...untung saja akhirnya dapat hotel tinggal 1 kamar yang kosong...
Malam 1 Syuro di Ponorogo...begitu meriahnya..masyarakat tumplek berpesta di alun-2 , saya sih cape tiduran saja di hotel ..anak2ku yang menonton festival reog terkagum-kagum...
Perjalanan panjang berburu sampel tanaman janggelan telah berakhir...