Jumat, 27 Februari 2009

Hati-hati minum Minuman Isotonik...



Dear All..
Ada kejadian yang selalu saya ingat....
saya pernah bertemu dengan orang kurang dari 1 jam di RSPP,
ketika dia masih sadar, saya sempat bertanya: SAKIT APA PAK???

dan ketika itu dengan lemah dijawab: GULA DARAH SAYA SAMPAI 1000 (normal < 200)....

saat itu saya lemas sekali.... BAG AIM ANA MUNGKIN..??? KENAPA BARU KETAHUAN...? ??? tanya saya melemah..

sang bapak menjawab: SETIAP HARI SAYA MINUM MINUMAN SOFT DRINK DAN ISOTONIK ...
Setelah itu, ga berapa lama kemudian si Bapak comma, dan meninggal dunia...
Jadi bagi teman2 yang khususnya punya turunan DIABETES, harus selalu berhati2 dengan 'produk makanan/minuman' zaman sekarang... walaupun sifatnya suplemen...
wass,

Minuman isotonik semakin gencar menyerbu pasaran.

Melalui iklan, produk ini dicitrakan mampu mengganti cairan tubuh yang
hilang dalam waktu singkat.
Di balik kesan kesegarannya, minuman isotonik dapat berbahaya apabila
dikonsumsi sembarangan.

Sebuah iklan minuman isotonik di televisi mengatakan, ion di dalam
isotonik mampu menjaga kelembapan kulit dan tubuh lebih baik daripada air biasa.
Iklan lain menyebutkan, kehilangan dua persen cairan tubuh akan
menurunkan stamina dan konsentrasi.
Dosen pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian
Bogor , Fransiska Rungkat Zakaria, mengatakan, iklan produk isotonik sebagian
menyesatkan masyarakat.
Di iklan, seolah-olah isotonik bisa diminum siapa saja dan dalam kondisi
apa saja.

Padahal, Fransiska mengingatkan, isotonik t ida k bisa dikonsumsi
sembarangan karena minuman ini mengandung garam natrium
(NaCl).

" Coba perhatikan labelnya, pasti ada kandungan Na dan Cl nya," tutur
Fransiska.
Ia menambahkan, minuman isotonik itu t ida k lain adalah larutan garam.
Oleh produsennya, larutan itu kemudian diberi tambahan zat lain, seperti
vitamin.
Ion yang disebut-sebut sangat bermanfaat bagi tubuh sebenarnya juga
t idak hanya terkandung pada isotonik.

Setiap garam yang dilarutkan dalam air, kata Fransiska, pasti akan
berubah menjadi ion Na dan ion Cl.

" Jadi, ion yang terkandung dalam sayur lodeh dengan ion dalam isotonik
itu sama saja," tutur Fransiska.
Karena berisi garam, isotonik t ida k boleh diminum sembarangan.
Apabila berlebihan, kadar garam dalam tubuh akan menyebabkan tekanan
darah tinggi atau hipertensi.
" Bila sudah kena hipertensi, tinggal menunggu saja bagian tubuh mana
yang jebol duluan," kata Fransiska.

Dari makanan
Apabila tubuh kita berkeringat, natrium dan klor ida yang terkandung
dalam cairan tubuh ikut keluar melalui pori-pori kulit.
Jika kedua zat itu t ida k digantikan, sel-sel tubuh kita lama-lama akan
rusak dan mati.
Persoalannya, dari manakah zat natrium dan klor ida itu diperoleh ?
Apakah harus dari minuman isotonik ?
Jawabannya, t ida k.

Menurut Fransiska, makanan yang kita konsumsi sehari-hari sudah cukup
untuk menggantikan natrium dan klor ida yang keluar bersama keringat.

" Setiap kali masak, kita selalu menggunakan garam. Itu sudah cukup
untuk mengganti garam yang keluar dari tubuh.
Bahkan berlebih," papar Fransiska.
Ia mengingatkan, dalam kondisi normal, tubuh orang dewasa hanya
memerlukan 2,3 gram natrium per hari, sedangkan klor ida hanya 50-100 mg.

Pada anak-anak, kebutuhan dua zat itu lebih sedikit dibandingkan dengan
orang dewasa.

Apabila kita memasak tanpa garam, kebutuhan natrium dan klor ida juga
sudah bisa dipenuhi dari bahan makanan..
Ia mencontohkan, 1 ons daging merah mengandung 70 mg natrium, sementara
setiap 10 ons nasi mengandung 10 mg natrium.
Bahan makanan lain, seperti telur, daging ayam, kacang-kacangan, buah,
dan sayur, juga mengandung natrium.

" Karena itu, pada kondisi normal, kita t ida k perlu lagi mengganti
cairan tubuh dengan isotonik," kata Fransiska.
Fransiska mengingatkan, isotonik lebih cocok dikonsumsi atlet yang
menggeluti olahraga berat.

Pada atlet olahraga berat, kebutuhan sodium memang lebih tinggi dari
orang biasa, yaitu 5-7 gram per hari.
Meski begitu, sebaiknya dihitung lebih dulu apakah natrium dan klor ida
yang dibutuhkan atlet bersangkutan sudah cukup d ida pat dari makanan yang
dikonsumsi. Bila masih kurang, boleh saja ditambah dengan isotonik.

Di negara maju, kata Fransiska, ada lembaga yang meneliti dan menghitung
berapa jumlah natrium pada makanan yang dikonsumsi atlet.
Hasilnya, menu makanan yang dih ida ngkan tiga kali sehari itu sudah
mengandung 6 gram natrium.

Mengecoh
Meski isotonik t ida k boleh dikonsumsi sembarangan, beberapa iklan produk
isotonik justru memakai model orang biasa (bukan atlet) sebagai
konsumen isotonik. Minuman isotonik itu juga ditenggak pada kondisi
biasa saja, seperti terjebak macet yang t ida k selalu identik dengan
keluarnya ion-ion tubuh secara berlebihan.

Bahkan disebutkan, tanpa menyebut kondisinya, isotonik lebih baik dari
air biasa.
Menurut Fransiska, iklan semacam itu sangat menyesatkan masyarakat.
Produsen boleh saja menarik pembeli dengan iklan yang kreatif, tetapi
dalam iklan juga harus dicantumkan informasi yang jelas, bukan informasi menyesatkan.
Produsen seharusnya juga mencantumkan peringatan minuman itu mengandung
garam.
Agar konsumen bisa mengambil keputusan terbaik, harus disebutkan pula
berapa jumlah garam yang dibutuhkan manusia per harinya.
" Memang produsen akan ribut. Kalau label itu diberlakukan, produk
mereka t ida k akan laku.

Meski demikian, jangan karena kepentingan eko nomi, kesehatan masyarakat
dipertaruhkan, " kata Fransiska.

Jadi, meski kelihatannya menyegarkan, hati-hati bila ingin mengonsumsi
isotonik.
(Kiriman dari seorang teman)

Kamis, 12 Februari 2009

SEMANGKA SUNTIK…





Saya paling suka buah yang banyak airnya…seperti buah semangka. Hm..segar kalau dimakan disiang terik..
Tetapi siang itu saya menjadi kecewa…Saya baru membeli buah semangka di pinggir jalan pada bapak2 penjual semangka yang mangkal dengan sepedanya.
Terlihat buah semangka yang dijadikan contoh merah..segar dan buahnya besar-besar..terjadilah transaksi ,saya pilih 1 buah semangka yang besar,
harganya memang lebih murah per kilonya dibandingkan beli ditoko buah..untuk meyakinkan buah yang saya beli buah dicuplik untuk melihat bahwa warnanya merah..
Sudah terbayang sampai di rumah..makan buah semangka…hm..seguarr..
Semangka saya belah menjadi dua saya potong-potong..kemudian saya ambil 1 potong, saya makan…ups..rasanya kok aneh..ya..manis tetapi tidak seperti manis buah semangka…
Saya perhatikan warnanya memang merah..tetapi merahnya tidak seperti merah buah semangka biasanya, warnanyamerah tua merata....
Saya curiga..pasti ini rekayasa…saya lebih perhatikan…buah semangka sepertinya masih muda..terlihat dari tekstur atau jaringan daging buahnya yang masih rapat…
Kalau buahnya sudah tua daging buahnya lebih renggang …orang bilang "berpasir. Kalau buah masih muda pasti warna daging buahnya merah muda pucat dan tidak manis.
Tetapi buah semangka yang saya beli ini..masih muda, warnanya merah tua dan merahnya merata..rasanya manis tetapi manisnya kalau dirasakan agak pahit…
Wah…ini buah pasti hasil rekayasa…tetapi bujan rekayasa genetic lho..! tetapi rekayasa akal-akalan pedagang buah agar buahnya yang masih muda laku dijual…
Oalah…kok bisa ya…! Ini pasti buah semangka tersebut telah disuntik dengan cairan yang diberi pewarna merah dan pemanis sintetis…
Setelah lebih saya perhatikan memang dikulit buah ada bagian yang memar..ini pasti letak dimana buah disuntik dengan cairan berwarna merah…
Para pedagang ini memang pintar…pintar membohongi pembeli…demi dagangannya agar laku….mereka tidak berfikir..bahwa perbuatannya itu berbahaya..
Bagaimana tidak ?..pasti pewarna dan pemanis yang dipakai tidak aman..juga airnya pasti air mentah..
Dari pengalaman saya ini berhati-hatilah membeli semangka dipinggir jalan…

Sabtu, 07 Februari 2009

Resepku dari Tempe Bungkil Kacang Tanah (Tempe Bungkil Malang)





Kalau artikel sebelumnya tentang "Tempe Bungkil Kacang Tanah". tulisan saya kali ini tentang resep dari tempe bungkil kacang tanah tersebut. Sepengetahuan saya tempe ini tidak ada di semua kota seperti tempe kedelai atau tempe gembus. Tempe bungki kacang tanah ini memang mirip dengan oncom di Jawa Barat bedanya oncom berwarna merah karena adanya jamur Neurospora sitophila sedangkan tempe bungkil ini pakai jamur tempe umumnya yaitu Rhizopus oligosporus atau Rhizopus oryzae. Tempe bungkil ini banyak terdapat di Malang di Surabaya saja gak ada kalau pun ada pasti dari Malang. Keluargaku sangat menyukai tempe bungkil ini selain digoreng dengan tepung (mendoan) juga biasa saya masak dengan caraku sendiri tentunya, mau tahu ?..coba saja dijamin suka deh ..karena sudah terbukti banyak teman/saudara yang minta dimasakin resep ini kalau lagi kumpul2 atau minta resepnya untuk dicoba... Resep 1. Tempe Bungkil Malang Oseng Kemangi sedangkan Resep 2 adalah bentuk jajanan yaitu Kue Talam Tempe Bungkil Malang.

Tempe Bungkil Malang Oseng Kemangi
Bahan :
2 papan Tempe Bungkil Kacang Malang ( Oncom mungkin enak juga ya..)
1 ikat Daun Kemangi
5 - 10 lonjor Kacang Panjang
5 buah Cabe hijau
3 - 5 buah cabe rawit (bila suka pedas)
3 siung Brambang merah
3 siung Bawang putih
3 sendok makan Kecap manis
garam secukupnya
daun salam dan lengkuas secukupnya

Cara Membuatnya :
- Tempe dipotong kecil-kecil (hancur)
- Kacang panjang, daun kemangi dan bumbu-bumbu dicuci
- Kacang panjang dipotong-potong, daun kemangi di petik
- Cabe, brambang dan bawang diiris-iris
- Tumis brambang dan bawang sampe harum, masukkan cabenya tumis sampai layu
- Masukkan kacang panjang tambahkan sedikit air, bila kacang panjang sudah setengah matang masukkan tempe bungkil dan daun kemangi aduk beri kecap dan garam, daun salam dan lengkuas
- Aduk sampai rata dan matang.


Kue Talam Tempe Bungkil Malang.


Bahan :
150 gr tepung beras
100 gr tepung terigu
1 sdm garam
500 ml santan (pake Kara juga boleh)
1 papan Tempe bungkil Malang (oncom juga enak..)
2 cabe merah boleh tambah cabe rawit kalau suka pedas
1 siung bawang putih
1 cm kencur
garam secukupnya

Cara Membuatnya :
- Campurkan tepung beras, terigu, santan dan garam aduk-aduk sampai rata
- Tempe dipotong kecil (hancur)
- cabe, bawang, kencur dan garam dihaluskan
- Tumis bumbu yang sudah halus dengan sedikit minyak
- Masukkan tempe yang telah dihancurkan tadi aduk beri sedikit air, biarkan sampai air mengering dan tempe matang, angkat.
- Siapkan cetakan kue talam berupa mangkuk kecil, isi dengan adonan tepung 2/3 jangan sampai penuh
- Kukus cetakan kue talam yang sudah terisi adonan tepung, biarkan setengah matang, taburi atasnya dengan tumisan tempe bungkil ( penaburan tempe jangan sebelum dikukus karena tempe akan tenggelam)
- Biarkan kue talam sampai matang
- Kue yang matang setelah dikeluarkan dari cetakan dapat dihias dengan daun sledri dan potongan cabe merah sebagai garnis...

Selamat mencoba..Semoga suami dan anak-anak suka..

Tempe Bungkil Kacang Tanah



(diambil dari artikel Sedap Sekejap)

Dalam suasana krisis moneter saat ini, harga protein hewani yang berasal dari daging, ikan, telur, dan susu, semakin mahal. Hingga kian tak terjangkau oleh masyarakat luas. Khususnya yang berpendapatan pas-pasan. Untuk mencegah meluasnya kekurangan energi dan protein (KEP) di Indonesia, perlu digalakkan pemakaian sumber-sumber protein nabati. Penggunaan protein nabati asal kacang-kacangan (seperti tahu, tempe, dan oncom) telah terbukti ampuh untuk mengatasi masalah KEP tersebut.

Bila tempe merupakan bentuk pengolahan pangan warisan budaya nenek moyang suku Jawa, maka oncom warisan nenek moyang suku Sunda. Begitu terkenalnya oncom di kalangan masyarakat Jawa Barat. Sampai terdapat suatu jenis masakan jajanan yang disebut sebagai "combro" yang berarti "oncom di jero" (oncom di dalam). Disebut demikian karena makanan jajanan yang dibuat dari singkong ini menggunakan oncom yang berbumbu pedas di dalamnya sebagai bahan pengisi.
Selain untuk combro, oncom juga banyak digunakan dalam pembuatan pepes, sayur tumis campur leunca, sayur lodeh, keripik oncom, dan lain-lain. Oncom merupakan produk yang dapat dibuat dengan cara memanfaatkan bahan limbah. Seperti, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas singkong, atau ampas kelapa, melalui proses fermentasi dengan menggunakan jasa mikroorganisme berupa kapang. Kapang itu sendiri dapat dianggap sebagai "pabrik" penghasil zat-zat gizi, sebab proses fermentasi oleh kapang dapat meningkatkan nilai dan mutu gizi produk akhir, beberapa kali lipat lebih banyak dibandingkan bahan asalnya.

Dua Jenis Oncom

Saat ini dikenal dua jenis oncom, yaitu oncom merah dan oncom hitam. Perbedaan kedua jenis oncom tersebut terletak pada jenis kapang serta jenis bahan baku yang digunakan. Oncom merah dihasilkan oleh kapang Neurospora sitophila yang mempunyai strain jingga, merah, merah muda agak kemerahan, dan warna "peach". Sedangkan oncom hitam dihasilkan oleh kapang Rhizopus oligosporus. Jadi, warna merah atau hitam pada oncom ditentukan oleh warna pigmen yang dihasilkan oleh kapang yang digunakan dalam proses fermentasi.

Oncom merah umumnya dibuat dari ampas tahu yaitu kedelai yang telah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu. Sedangkan oncom hitam umumnya dibuat dari bungkil kacang tanah yang kadang kala dicampur dengan ampas (onggok) singkong atau tepung singkong agar mempunyai tekstur yang lebih baik dan lebih lunak.
Ampas tahu merupakan residu dari pengolahan kedelai menjadi tahu. Bungkil kacang tanah adalah ampas yang berasal dari kacang tanah yang telah diambil minyaknya dengan proses pemerasan mekanis atau proses ekstraksi. Walaupun kedua bahan tersebut berupa limbah, tetapi ditinjau dari segi gizi, sesungguhnya kedua bahan tersebut merupakan bahan yang padat gizi (Tabel 1). Sehingga sangat disayangkan kalau dibuang atau dijadikan pakan ternak.

Bahan baku lainnya yang diperlukan dalam pembuatan oncom adalah kapang. Kapang oncom dapat mengeluarkan enzim lipase dan protease yang aktif selama proses fermentasi dan memegang peranan penting dalam penguraian pati menjadi gula, penguraian bahan-bahan dinding sel kacang, dan penguraian lemak, serta pembentukan sedikit alkohol dan berbagai ester yang berbau sedap dan harum.

CARA PEMBUATAN
Pembuatan oncom merah maupun oncom hitam pada prinsipnya sama, hanya kapang yang digunakan dalam proses fermentasinya yang berbeda. Fermentasi adalah suatu proses dimana komponen-komponen kimiawi yang kompleks diubah menjadi lebih sederhana akibat pertumbuhan maupun metabolisme mikroba. Tahap-tahap pembuatan kedua jenis oncom tersebut meliputi: perendaman bungkil, pencucian, penirisan, penambahan bahan pencampur, pengukusan, pencetakan, inokulasi, pembungkusan, dan fermentasi. Peralatan yang digunakan masih sangat sederhana, yaitu: panci, dandang, saringan, wadah untuk mencetak, timbangan, kompor, dan rak bambu.
Perendaman bungkil kacang tanah dalam air selama 24 jam menyebabkan zat-zat lemak terpisah di atas permukaan air perendam. Sehingga mudah dipisahkan dan dibuang. Penambahan asam laktat berkonsentrasi 2 persen ke dalam air perendam hingga mencapai pH 4,6-4,7 sering dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi selama fermentasi. Proses selanjutnya adalah pemerasan bungkil untuk mengeluarkan kelebihan air dan sisa minyak. Kemudian dicuci untuk memisahkan kotoran dan ditiriskan. Selanjutnya ditambahkan bahan pencampur berupa ampas tahu, ampas singkong, atau tepung tapioka, diaduk dan dikukus selama 45-90 menit. Penambahan bahan pembantu tapioka sebanyak 1 persen sangat mempengaruhi pertumbuhan kapang dalam proses fermentasi. Jika tidak ditambahkan tapioka, maka pertumbuhan kapang menjadi lambat dan pembentukan flavor juga sedikit. Setelah dikukus, bahan didinginkan terlebih dahulu, kemudian dicetak serta ditaburi spora kapang, ditutup dengan daun pisang, diletakkan pada rak bambu dan disimpan di tempat gelap selama 24 jam sampai 48 jam. Pada waktu dipindahkan ke atas rak bambu, oncom tidak boleh disentuh karena dapat menyebabkan hasilnya menjadi asam. Agar pemasaran oncom menjadi lebih menarik, maka oncom harus dikemas secara baik dengan kemasan plastik atau daun pisang
Mutu & Nilai Gizi
Banyak orang yang kurang menghargai oncom dibandingkan hasil olahan kacang-kacangan yang lain, seperti tahu dan tempe. Pandangan negatif tersebut muncul karena oncom terbuat dari ampas tahu atau bungkil kacang tanah. Pandangan tersebut sangatlah keliru karena sesungguhnya oncom memiliki nilai dan mutu gizi yang baik akibat proses fermentasi (Tabel 2 dan Tabel 3). Dari kedua Tabel tersebut diketahui bahwa oncom bungkil kacang tanah memiliki protein, lemak, dan padatan terlarut yang lebih tinggi dibandingkan oncom ampas tahu.
Hal lain yang perlu disempurnakan agar daya terima masyarakat meningkat terhadap oncom, adalah yang menyangkut penampilan, bentuk, serta warnanya. Untuk lebih meningkatkan daya terima oncom di masyarakat luas, perlu diperhatikan masalah sanitasi bahan baku, peralatan pengolah, dan lingkungan, serta higiene pekerja yang menangani proses pengolahan. Dengan adanya proses fermentasi, maka struktur kimia bahan-bahan yang tadinya bersifat kompleks akan terurai menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Sehingga lebih mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh. Proses fermentasi oleh kapang juga akan menghasilkan komponen flavor dan citarasa sehingga jadi lebih disukai oleh konsumen.
Pernahkah Anda merasakan perut jadi kembung dan selalu ingin buang gas setelah makan kedelai rebus? Gejala tersebut sangat umum terjadi akibat terbentuknya gas oleh proses fermentasi oligosakarida yang terkandung di dalam kedelai yaitu raffinosa dan stakhiosa oleh aktivitas mikroba di dalam perut. Proses fermentasi oleh kapang Neurospora sitophila dan Rhizopus oligosporus juga telah dibuktikan dapat mencegah terjadinya efek flatulensi (kembung perut).
Selama proses fermentasi oncom, kapang akan menghasilkan enzim alpha-galaktosidase yang dapat menguraikan raffinosa dan stakhiosa kedelai sampai pada level yang sangat rendah, sehingga tidak berdampak pada terbentuknya gas.
Saat pembuatan oncom, sangat penting untuk memperhatikan masalah sanitasi dan higiene untuk mencegah timbulnya pencemaran dari mikroba-mikroba lain. Terutama kapang Apergillus flavus yang mampu memproduksi racun aflatoksin. Akan tetapi kita tidak perlu terlalu khawatir dengan racun aflatoksin, karena kapang Neurospora sitophila dan Rhizopus oligosporus mampu berperan sebagai penekan produksi aflatoksin.
Penggunaan kapang Neurospora sitophila dalam proses fermentasi bungkil kacang tanah dapat mengurangi kandungan aflatoksin sebesar 50 persen Sedangkan penggunaan kapang Rhizopus oligosporus dapat mengurangi aflatoksin bungkil sebesar 60 persen. Aflatoksin dihasilkan oleh Aspergillus flavus yang tumbuh pada kacang-kacangan dan biji-bijian yang sudah jelek mutunya. Untuk mencegah terbentuknya aflatoksin, maka sangat dianjurkan untuk menggunakan bahan baku yang masih baik mutunya.

Komposisi zat gizi bungkil kacang tanah & ampas tahu
Energi (kkal) 336 dan 414
Protein (g) 37,4 dan 26,6
Lemak (g) 13 dan 18,3
Karbohidrat (g) 30,5 dan 41,3
Kalsium (mg) 730 dan 19
Fosfor (mg) 470 dan 29
Besi (mg) 30,7 dan 4
VItamin B1 (mg) 0,0 dan 0,02
Air (g) 14 dan 9
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI (1981)

Jumat, 06 Februari 2009

Resep Favorit Keluarga : Rujak Cocktail Pakel





Cocktail..? tentu kebayang minuman yang terbuat dari campuran berbagai buah yang dipotong-potong kotak..ya. Sementara rujak..hm tentu ada hubungannya dengan rasa pedas..ya memang rujak cocktail ..ya rujak yang dibuat dari potongan-potongan berbagai macam buah..tetapi rasanya manis-manis..pedas. Kalau rujak cockail pakel..yang pasti harus pakai pakel dong. Apa itu pakel ? Saya yakin tidak semua tahu tentang buah pakel ya..Buah Pakel juga disebut buah Bacang, adalah sejenis buah mangga tetapi ukurannya biasanya lebih besar, berserat dan aromanya..kuat menyengat sekali masih saudara dengan buah kweni bedanya buah kweni ukurannya lebih kecil dan seratnya sedikit. Buah pakel ini musimnya setelah musim buah mangga lewat jadi kalau sekarang cari buah pakel di pasar ada yang jual..karena sedang musimnya.
Rujak Coctail Pakel ini sudah menjadi hak patenku kayaknya cuma..belum aku HAKI kan...setiap ada pertemuan keluarga besar, arisan RT kumpul-kumpul teman kantor pasti teman-teman minta dibuatkan rujak khasku ini..bener lo..rasanya mak..yusss banget...suegerr..silakan dicoba deh..!

Bahan :
a.1001 macam buah...(weh..!)
Syaratnya harus ada buah pakel, nangka dan jumbu biji terutama jambu biji merah, karena buah-buah ini sangat aromatis. Buah lainnya, semua buah boleh dipakai semakin banyak jenis buah akan semakin rame rasanya..: nanas, pepaya, bengkoang,kedondong, mangga muda kalo ada, melon, belimbing.
b. Gula pasir dan air
c. untuk bumbu : cabe merah besar dan rawit, sedikit terasi dan garam
Cara Membuat :
1. Kupas semua buah lalu dicuci
2. Potong-potong buah seperti memotong untuk rujak manis tetapi ukurannya lebih kecil
3. Rebus Gula pasir dan air. Gula yang digunakan tergantung dari banyaknya buah.
Kalau buahnya banyak 1 kg gula pasir dengan 3 liter air. rebus sampai mendidih
4. Cabe merah kalau suka pedas tambah rawit diulek kasar tambahkan garam dan sedikit
terasi
5. Masukkan bumbu yang sudah halus pada rebusan air gula yang sudah mendidih
6. Masukkan juga potongan-potongan buah, aduk sebentar langsung angkat atau matikan
api. Jangan terlalu lama buah direbus diatas api karena akan mempengaruhi rasa dan
aroma rujak
7. Masukkan dalam kulkas..dingin-dingin sajikan...mak nyus...deh..

Bikin rujak ini jangan mendadak tapi sehari sebelum disajikan karena semakin lama di kulkas akan semakin meresap rasa dan aromanya..juga hasilnya pasti buanyak..karena buahnya bermacam-macam..jadi teman se RT ato sekantor kebagian..deh..!